Disleksia



Hari demi hari telah aku lalui, dan aku tetap bingung akan apa yang harus aku lakukan. Aku pun tak bisa menulis dengan benar, aku tak bisa membaca dengan benar, bahkan aku tak bisa berbicara seperti orang pada umumnya. Aku stres aku frustasi, dan rasanya aku ingin mati saja.

Dari umur 3 tahun, aku telah di vonis oleh dokter sebagai penyandang "Disleksia" aku terlambat untuk berbicara, aku tak bisa berkonsentrasi dengan baik yang membuat nilaiku jatuh terperosok.

Saat ini aku duduk di bangku SMP dengan penyakitku yang seperti ini. Aku benci menjadi bahan olok-olokan teman-temanku, aku benci karena diriku tidak mempunyai teman yang banyak dan aku benci diriku sendiri. Karena hal tersebut, aku pun di pindahkan ke SLB Sanja Buana. Sebenarnya, aku tak sudi bersekolah di sini!

Hingga tiba saatnya, aku bertemu dengan seorang tuna daksa yang sangat mengispirasiku, dia bernama Debby dia sangat baik kepadaku, dia selalu mengajarkan ku banyak hal, dia mengajariku tentang kehidupan yang membuatku lebih semangat untuk menjalani hidupku.

Perlahan, aku mulai mempelajari hal-hal yang dahulu aku tidak bisa lakukan. Seperti menulis dan berbicara dan yang paling penting adalah aku belajar untuk mencintai diriku sendiri, sekarang aku paham, bahwa kekurangan bukanlah hal yang patut untuk dibenci, dan dihinakan. Namun kekurangan itu harus diterima dengan lapang dada.


 *Sedang belajar menulis dengan menggunakan sudut pandang orang pertama*
*Sedikit parah yah*
*Namanya juga belajar*

-----------


Dulu ku tak pernah peduli
Pada, mentari yang menyinari di ufuk barat
Dulu ku tak pernah mengerti, pada
Hangat dan indah rasanya

Namun sekarang ku peduli, pada
Hangatnya mentari yang menyinari
Dan sekarang aku mengerti, pada
Rasa bahagia ketika kita bersama

Dan izinkanlah aku tuk pahami
Segala suka duka yang kau rasa
Izinkan aku tuk mengerti
Dari segala canda tawa yang kau bawa

Oh izinkanlah aku tuan, nona
Tuk menjalani hari dengan cinta
Dan  pahami hati tuk mengerti
Segela waktu yang telah kita lalui

Oh izinkanlah aku tuan, nona
Tuk berikan tawa dalam duka
Oh izinkanlah aku Tuhan,

Tuk melakukannya

Luna Puer

Spring 2015

Bukit Biei, Hokkaido

  Seorang gadis sedang berbaring di antara tumpukan bunga-bunga indah, ia sedang memandang ke arah langit. Tiba-tiba seorang gadis lain berlari menghampiri gadis yang berbaring tadi, dari kejauhan terdengar
‘Dianaaaaa!’ sontak gadis itupun terbangun dan melihat kearah gadis yang sedang berlari tersebut.
 ’Liana? ngapain kamu kesini?’ Gadis bernama Liana pun masih ter-engah engah karena lelahnya.
 ‘Diana, kamukah yang menulis surat ini?’
 ‘Hemmm, apa yang membuatmu kemari?’
 ’Diana, terimakasih suratmu ini telah membangunkanku, kamu benar benar mengubah cara pandangku terhadap hidup ini, tapi ada satu hal yang ingin aku tanyakan padamu’
‘Apa itu?’ Diana bertanya. 
‘Di sini tertulis Luna Puer, dan setelah aku translate, itu artinya anak bulan, apa maksudnya itu? ‘
‘Ya ampun Liana, jadi kamu jauh-jauh kemari hanya untuk menanyakan itu?’
  ’Ya’ Tandas Liana.
 ’APA?’ Diana terkejut 
  ‘YA-ENGGALAH, aku kesini juga ingin melihat bunga-bunga yang indah juga kali! Ayo jawab pertanyaanku. Apa yang dimaksud dengan anak bulan???’ 
 ‘Hmm Liana, Oke aku akan menjawab pertanyaanmu itu, sekarang lihatlah ke arah sana, apakah kamu melihatnya?’
 ’Hmm yang mana? itu awan?’ Liana membalas
 ‘Ayo dong, kamu pasti dapat menemukannya, ia bersembunyi diantara awan-awan itu, ituloh yang bulat itu!’ Ujar Diana
‘Ahhh itu bulan? itu benar-benar bulan kan? lalu apa hubungannya dengan anak bulan?’ Ujar Liana.  Dianapun terseyum.
‘Oke aku jelaskan yah, Aku ingin menjadi bulan Liana, walaupun aku tak bisa menjadi matahari yang dapat menghangatkanmu, tapi aku ingin menjadi bulan yang selalu ada, walaupun kadang kau tak pernah menghiraukan keberadaanya, tapi ia selalu ada, aku ingin selalu ada disampingmu Liana. Aku ingin, setidaknya aku ingin selalu ada didalam hatimu....... ‘







*Sudah lama tidak menulis* *Maklum*



Sicyopterus Stimpsoni Fish


Sicyopterus Stimpsoni Fish


Ada ikan mengikuti arus
Ada ikan melawan arus
Ada ikan yang sesak nafas
Ada ikan yang mati kehabisan nafas

Namun ada ikan yang berbeda
Dia benar-benar berbeda
Perbedaan membuatnya kuat
Perbedaan membuatnya jadi lebih unggul

Sicyopterus Stimpsoni namanya,
Ikan kecil dengan kekuatan yang sangat besar
Ia ikan tangguh
Ia ikan yang teguh

Ketika ikan lain berenang menuruni air terjun,
Ia berbeda,
Ia tak sama,
Ia menaikinya,……

Hitam Putih Manusia

Hitam Putih Manusia


Hitam gelap tanpa putih
Putih terang tanpa hitam
Dua hal yang sangat bertolak belakang 
Namun abu-abu menyatukan mereka

Hitam hidup dalam manusia
Putih hidup di dalam manusia
Di dalam hati manusia
Mereka benar-benar musuh yang nyata

Manusia baik karena putih
Manusia buruk karena hitam
Namun ada manusia,
Dia berbeda

Abu-abu membuatnya jadi lebih berwarna
Dia tak selalu baik,
Dia juga tak selalu buruk,
Dia selalu berada di tengah-tengah

Dia seimbang,...

Hujan Bulan Desember


Hujan bulan desember
Begitu indah namun menyakitkan
Tak bisa ku genggam 
Hanya bisa kurasakan

Dibiarkannya air membasahi tubuhku
Yang telah lelah berlari, mencari
Dibiarkannya basah pepohonan
Yang telah lama terkotori

Kuharap hujan datang lebih deras lagi
Kuharap pepohonan basah kembali
Kuharap alam menjadi indah kembali

Jangan sia-siakan
Jangan dipermainkan

Hiduplah
Mekarlah
Bersinarlah

Kembalikanlah cahaya yang telah lama meredup 
Kembalikanlah keindahannya

Biarkan hujan menghapus jejak-jejak ragu
Biarkan hujan melepaskan kerinduan

Yang telah lama mengekang

Filosofi Bunga Mawar


                              Bunga Mawar itu indah, namun berduri,

               Ingin memegang bunganya, namun terkena durinya,


                                                   Maka,

Ia sama seperti sebuah kebohongan, terkadang kebohongan itu memang indah (pada awalnya) namun pada akhirnya, seseorang akan tersakiti oleh kebohongan tersebut.

                                                  Namun,

                   Walaupun Mawar memiliki duri, dia tetap indah,

   Terkena durinya, namun tetap merasakan keindahan bunganya,

                                                 Maka,

Ia sama seperti sebuah kejujuran, terkadang kejujuran memang menyakitkan (pada awalnya) namun pada akhirnya, seseorang akan tersenyum karena melihat keindahan sebuah kejujuran itu.